Konflik politik akan selalu terjadi, bahkan dalam sebuah negeri yang terkenal damai, aman dan tentram, yaitu Amartapura. Bagaimana tidak, kekosongan pemimpin di Munggul Pawenang yang menjadi negara bagian dari Amarta karena kondisi Bima yang sedang sakit, membuat para pemimpin negara Amarta untuk segera bertindak demi menutup kekosongan kepemimpinan tersebut. Prabu Yudistira yang khawatir akan keadaan di negaranya, khususnya kesatriaan Munggul Pawenang, berkumpul di keraton Amarta dengan dihadiri oleh Nakula, Sadewa, serta anak-anak Arya Bima yaitu Gatotkaca dan Antareja. Dalam diskusi tersebut, Prabu Yudistira berharap mendapat solusi terbaik untuk Munggul Pawenang. Anak-anak Bima, terutama Antareja, menjelaskan bahwa penyakit yang diderita Arya Bima sulit untuk diobati. Bahkan, sudah berusaha datang ke berbagai tempat pengobatan namun tidaklah membuahkan hasil. Prabu Yudistira dengan kebijakannya membagi tugas untuk mencari obat demi kesembuhan Arya Bima, namun satu ...
Rek nyutat nu kagurat bari mapay rasa nu nyaliara dina raga